Cinta yang tak tergenggam

Seseorang yang merasakan cintanya begitu sulit untuk digenggam olehnya, padahal cinta itu ada disampingnya bahkan tak sedetikpun hilang dari pandangannya, begitulah aku yang merasakan itu dalam hidup ini dan inilah aku “DIKA”.
Aku tahu terkadang cinta itu memberikan suatu pertanyaan ,”membahagiakan atau ingin dibahagiakan”, dan ada pula “menyakiti atau disakiti”. Terkadang diriku sadar diriku seorang yang mudah mencintai wanita yang lebih sempurna dari pasangan ku sendiri. Bahkan aku rela menduakan wanita tersebut demi mendapatkan wanita yang lebih sempurna darinya.
Aku sendiri saat ini jomblo atau single karna baru saja aku ditinggalin oleh seorang wanita yang baru saja dijadikan gebetan atau pacar. dulu aku sering bertanya “apa karma itu ada di dunia ini???”, dan ternyata itu ada dan aku merasakannya langsung. Begitu sakit dan sakiiiiiit sekali yang aku alami ditinggalkan oleh seorang wanita yang ku sayang, dari situ aku sadar dulu aku sering sekali mempermain kan wanita yang sangat sayang pada ku. Aku mulai belajar bagai mana menghargai seorang wanita yang kita cinta dan yang cinta pula pada kita.
Tak lama kemudia aku merasakan kesepian yang mendalam, tekadang mengingin kan seorang wanita yang memanjakan diriku dan terkadang pula aku menginginkan seorang wanita yang aku manjakan. Detik demi detik yang kulewati bersama kesepian hati yang mendalam membawaku dalam dekapan mimpi buruk yang tak pernah ku alami dalam hidup ku. Aku mulai menoleh kebelakang melihat masa lalu ku yang telah ku nodai dalam kisah cinta ku dulu bersama yang lalu, dan ku mulai kembali menjalin pertemanan yang bail bersama salah satu wanita yang pernah ku campakan saat dia bersama ku sebutsaja “ROSA”.
Tak biasanya hari ini aku bersemangat untuk pergi kekampus, menjalai hari dengan senyuman yang indah di pagi hari, tapi terkadang ku sadar dan bertanya pada diri sendiri “apa yang buat hari ku bersemangat???”. Dan tak lama kemudia aku bertemu dengan rosa di koridor kelas tepatnya depan pintu kelas, pagi itu dia menyapaku “pagi Dik”, dan ku menjawab “pagi juga”. Dan pada saat itu aku merasakan perasaan yang berbeda padanya lebih mendekati perasaan rindu.
Setelah selesai seperti biasa aku dan teman-teman ku “IMAN”, ”ADITIYO”, ”IRVAN”, dan”DIMAS” selalu menyempatkan nongkrong bareng didepan kampus, dan ternyata rosa pun ikut gabung bersama teman-teman ku, dan disetiap obrolan ku selalu curi-curi mata untuk menengok rosa. Dan tak lama hari menjelang sore aku pun pulang bersama teman-temanku, setelah ku keluar parkirang ku bertemu lagi dengan rosa dan aku mulai mengajak pulang bareng, “ros mau pulang??, bareng aja bareng gue???” dan ia menjawab “yaudah deh kalo gitu”. Dalam perjalana kita diselingi dengan obrolan-obrolan ringan penuh canda tawa, bahkan hingga sampi dirumahnya, setelah itu dia bilang pada ku “makasih ya dik, kapan-kapan kita bareng lagi ya??? (sambil tersenyum)”, dan ku menjawab “ia ros nanti kalo loe butuh tumpangan bilang aja???”, “ok”.  Setelah aku pulang, diperjalanan aku mulai merasakan rindu yang amat nyata padanya, entah itu senyumannya, matanya, dan sampai suaranya, dan tak sadar aku udah sampai dirumah ku.
Hari demi hari aku dan rosa sering pergi bareng bersama teman-teman ku juga entah nongkrong, main kerumah irvan, sampi pergi rekreasi kepuncak. Dari situ aku mulai merasakan benih-benih cinta kembali pada rosa tapi terkadang aku sadar dulu aku telah melukai hatinya. Aku tau dulu aku sangat menyia-nyiakannya sampai hati dia terluka. Dan aku mencoba untuk menepis rasa itu, tapi sayangnya seiring berjalannya waktu dan kebersamaan ku bersamannya membuat rasa itu semakin nyata adanya dan tak tertahan kan lagi, aku seri bertanya-tanya “kenapa rasa ini datang ?? dan apa mungkin dia masih menyimpan rasa yang dulu setelah ku sakiti hatinya???”. Sekian lama ku coba mencari jawaban dari semua yang ku pertanyakan, dan waktu pun memberi kesempata aku tuk bertanya tentang rasa dia kepada ku, ku mulai beranikan diri untuk mernanyakan perasaan dirinya kepada ku, “ros dulu gue pernah nyakitin perasaan loe, gue tau perasaan itu mungkin sangat sakit, apa loe masih menyimpan rasa yang dulu kepada ku???” dan ros menjawab dengan suara gugup sambil menunduk “sejujurnya gue masih menyimpan perasaan itu walau loe udah buat gue sakit sampai saat ini”, aku menjawab dengan perasaan yang penuh bersalah “maafin gue ya udah nyakitin perasaan loe”, rosa menjawab dengan sedikit tersenyum “ia udah gue maafin kok dari dulu-dulu”, aku menjawab dengan muka tersenyum “serius....???, makasih ya loe dah maafin gue???”. Dari situ perasaan ku campur aduk antara seneng, lega, dan dek-dekkan.
Semakin lama aku dan rosa semakin dekat saja dan terkadang aku suka mengajaknya untuk nonton di bioskop 21 di sebuah mall di depok. Seiring berjalannya waktu ku mulai merasakan kedekata yang kian erat dengannya. Terkadang ku sering berfikir takut untuk menyakitinya lagi dan ingin menyudahi kedekatan aku dan rosa sebelum ku menjalani hubungannya kembali. Sering ku berfikir jika aku menjalani hungungannya kembali yang ku takuti aku berpaling kembali kepada wanita lain, tapi jika ku akhiri, jujur untuk saat ini aku sayang padanya melebihi wanita yang lain. Rasa bingung itu semakin membuat ku patah arah terkadang membuat ku menjauh dari rosa dan kadang ku mendekat padanya, smpai-sampai rosa berkata pada ku “kenapa loe lakukan kaya gini ke gue, ini sakit buat gue, padahal loe tau kan kalo gue sayang banget ma loe???”. Aku mulai merasakan kegalauan dan ku mencoba mencurhatkanya ke salah satu teman dekat ku yang bernama Dimas. Dimas memberikan saran pada ku “jika ku tak bisa mencintainya tinggal kan sekarang jangan membuatnya sakit lagi dan jika aku mencintainya, maka cintailah apa adanya dan jangan pernah ku campakan lagi dia”. Dan semua itu malah membuat ku bingung sendirian.
suatu ketika aku coba untuk meninggalkannya dan mencoba untuk menghapus perasaan sayang ku yang saat ini sangat membuat ku bersemangat dalam menjalani hari-hari ku, tapi tak lama lagi semangat itu akan pudar dalam diriku. Aku mencoba bersikap dingin padanya, beda dibandingkan sebelu-sebelumnya yang ku laku kan padannya. Rosa pun mulai mesakan ada yang beda hari itu pada ku dan ia pun bertanya pada ku “dik kenapa hari ini loe ngejauh dan bersikap dingin sama gue???”, dan aku selalu menjawab “gue ga kenapa-kenapa kok” padahal dalah hati aku selau ingin berkata tidak untuk melakukan hal ini, dan sampai pada waktunya rosa pun meminta untuk aku bertemu dengannya hanya berdua saja, dan rosa pun menginginka aku menjawab dengan jujur dengan apa yang kulakukan padanya.
Rosa mulai membicarakan serius pada ku, rosa bertanya “dik apa yang loe lakuin sekarang semata-mata loe ingin nyakitin gue lagi???” dan aku hanya diam. Rosa menayakan kembali dengan air mata yang mulai membasahi pipinya “dik pleas jawab jujur apa ini yang loe mau???” dan aku tetap diam sambil menunudukan kepalaku. Rosa mulai menggunakan nada tinggi untuk menanyakan yang terakhirnya tentang apa yang ku perbuat kepadanya “dik jadi ini yang loe mau kan??? Jujur gue sakit banget dik” dan aku mulai angakat bicara “ros sebenarnya ini bukan yang gue inginkan, karna loe tau kalo untuk saat ini wanita yang gue sayang adalah loe seorang, tapi gue sadar gue ga bisa buat loe bahagia,ga bisa genggam tangan loe lebih lama, dan pasti loe tau juga kalo gue seorang PLAYBOY, dan gue takut nyakitin perasaan loe lagi untuk kedua kalinya, itu semua karna gue sayang, loe tau itu kan???. Yang gue inginkan saat ini loe bahagia dengan orang lain yang lebih baik dari pada gue yang kerjaannya hanya nyakitin perasaan wanita doang, kali ini gue minta maaf???”. Dan rosa pun bicara “gue sayang loe dik, gue sayang banget, tapi kenapa loe sakitin gue kaya gini???”. Aku pun menjawabnya kembali dengan nada tegas ”ros, gue juga sakit, karna gue juga mesti ninggalin loe, karna loe orang yang gue sayang saat ini, loe mesti tau itu???”. Dan aku langsung pergi meninggalkannya.
Dan pada ke esokan harinya aku mulai merasakan kesepian kembali, mulai merasakan sendiri tanpa hadirnya seseorang yang menghiburku disini. aku tahu terkadang mencintai dan dicintai itu sakit, karna kita tidak bisa menggenggamnya walau cinta itu ada, tapi aku sadar bahwa setiap keputusan yang kita ambil itu pasti membawa perubahan dalam dirikita dan yang kita rasakan diyang akan datang baik itu manis atau pun pahit, tapi kita mesti selalu bersyukur dengan ada yang tuhan berikan pada diri kita dan menjadikan cobaan menjadi sebuah pelajaran di yang akan datang.

0 komentar:

Posting Komentar