“Tiap harinya, jutaan orang terkena dan menghirup asap hasil pembakaran bensin (gasolin). Mulai dari saat mengisi bensin hingga terkena asap kendaraan di jalanan,” ujar Amal Kinawy, seorang peneliti seperti dikutip dari Telegraph. Dalam studinya, peneliti mencobakan tiga jenis asap pada tikus percobaan, yaitu asap yang berasal dari bensin, bukan bensin dan asap bersih (tidak mengandung apa-apa). Hasilnya, tikus yang menghirup asap berbahan kimia dari bensin cenderung bersikap menyerang dan agresif dibanding tikus yang menghirup asap bersih. Setelah dianalisis, otak tikus yang menghirup bahan kimia dari bensin ternyata mengalami kerusakan sel.
Beberapa studi sebelumnya mengaitkan antara asap kendaraan dengan risiko keguguran, penyakit pikun, dan alergi. Sementara itu, di Inggris asap kendaraan yang beracun sudah dilarang sejak tahun 2000 karena ketakutan akan efeknya yang buruk bagi kesehatan, terutama anak-anak. Studi ini dimuat dalam Journal BMC Physiology dan sebagai bahan peringatan agar sebisa mungkin menghindari asap kendaraan yang banyak ditemui setiap hari.
Sumber: http://sains.kompas.com/read/2009/12/07/07514859/ada.seribu.racun.di.asap.kendar
aan dan http://akhsan99.blogspot.com/2010/03/bahaya-asap-kendaraan.html
aan dan http://akhsan99.blogspot.com/2010/03/bahaya-asap-kendaraan.html
0 komentar:
Posting Komentar